Curhat anne avantie
“Saya adalah sesorang yang tidak punya cita-cita, karena saya menyadari bahwa yang ada pada diri saya semuanya serba terbatas. Saya tidak pernah kuliah ataupun mengikuti kursus dan program keahlian apapun tentang mode. Saya dibesarkan dilingkungan keluarga yang tidak utuh. Saya memiliki keterbatasan yang sangat luar biasa daripada teman-teman saya lainnya,”
Kebaya yang Bernyawa dari Anne Avantie
Tak banyak desainer yang mengkhususkan diri pada kebaya. Dan di antara yang sedikit itu, nama Anne Avantie demikian lekat dengan kebaya, khususnya kebaya moderen.
Setelah hampir 20 tahun berkarya dalam dunia fesyen, Kamis (19/4) malam lalu Anne menggelar show tunggal pertamanya di Jakarta. Mengambil judul yang sama dengan buku yang baru saja diluncurkannya, “Aku, Anugerah & Kebaya,” pergelaran itu terasa istimewa karena didukung oleh elemen seni yang kental nuansa etnik, sesuai nafas kebaya.
Pergelaran koleksi kebaya Anne Avantie tersebut mengusung nyawa Anne Avantie sebagai wanita Jawa, antara lain terlihat dari dekorasi ruangan, hidangan dan minuman khas etnik Jawa, hingga tata musik yang kental nafas tradisional.
Keseluruhan segmen demi segmen yang ditata oleh Rama Soeprapto sebagai art director dan Ananta Kanapi sebagai penata gerak, berhasil mengungkapkan filosofi Anne terhadap kebaya. Bagi Anne, kebaya bukanlah semata busana melainkan juga roh yang memiliki kekuatan.
Kesan gemerlap
Dalam pergelarannya kali ini, Anne menampilkan rangkaian koleksi yang memperlihatkan dengan jelas metamorfosa kebaya dari jaman ke jaman. Pada sekuen pertama, ditampilkan tujuh model kebaya asli Indonesia yang dibawakan oleh tujuh Putri Indonesia.
“Kebaya yang dibawakan oleh Putri Indonesia itu adalah kebaya klasik tanpa sentuhan Anne Avantie. Ini untuk menggambarkan kebaya Indonesia yang asli, demikian pula dengan kain yang dipakai,” kata Anne.
Setelah itu satu persatu model membawakan modifikasi kebaya rancangan anne avantie. Tanpa harus lari dari nyawa aslinya, kebaya moderen tampil lebih atraktif, imajinatif dan anggun. Serangkaian kebaya yang ditampilkan juga sarat dengan detail. Penggunaan payet, sulam dan manik memberikan kesan gemerlap.
Sementara itu garis potong yang tidak biasa seperti asimetri, serta penggunaan bahan brokat, tile, bahkan padanan kain batik yang dibuat menjadi rok berekor panjang, memberi kesan berbeda dengan kebaya tradisional.
Selain para model, kebaya Anne juga diperagakan oleh artis-artis dari beberapa generasi. Mulai dari Marini, Roy Marten, Alex Komang, Ratna Dumillah, Luna Maya, hingga Dominique. Tiga model asal Malaysia juga ikut serta, yakni Tengku Azura, Fadzlun Abas dan Suzana Abu.Beda konsep
Menurut anne avantie, kebaya rancangannya memang berbeda dengan kebaya klasik, karenanya ia enggan jika orang lain membandingkan. “Konsepnya sudah berbeda, jadi jangan dibandingkan,” tandasnya. Senada dengan Anne, desainer Musa Widinto berpendapat apa yang dilakukan Anne memang mendobrak pakem, tetapi tidak merusak tradisi.
anne avantie tampaknya begitu memahami keinginan yang ada dalam diri setiap perempuan untuk tampil anggun. Hampir seluruh koleksinya menonjolkan siluet feminin dengan potongan yang ketat memeluk tubuh. Meski banyak rancangannya memakai potongan dada dan punggung yang terbuka, namun nuansa anggun terasa mendominasi. Koleksi yang ditampilkannya memang memukau sekitar 1000 tamu yang malam itu memenuhi ballroom Hotel Mulia, Jakarta.
Puncak kreatifitas anne avantie hadir dalam kebaya bludru dengan sentuhan benang emas di tepi (gim) yang menutup pergelaran malam itu. Diakui oleh Anne, kebaya ini memang ia dedikasikan untuk para pembuat kebaya gim. “Saya ingin kebaya gim booming kembali,” ujar anne avantie yang merasa prihatin dengan nasib pembuat kebaya gim.
Kendati tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang mode, nyatanya sebagai perancang Anne bukan saja berhasil mensejajarkan dirinya dalam deretan perancang ternama Indonesia. Bahkan beberapa tahun terakhir, koleksi kebaya rancangannya selalu menjadi andalan Putri Indonesia saat bertarung di ajang Miss Universe.
“Semua ini saya anggap sebagai mukjizat. Bagi saya semua ini terjadi karena kekuatan spiritual dari Tuhan. Kebaya adalah jalan yang selalu ada dalam hidup saya,” katanya mengungkapkan kecintaannya pada kebaya.
Sumber : kompas.com
Kebaya Modern Anne Avantie -2004
According to wikipedia, Kebaya are believed to originate from China hundreds of years ago. On the island of Java before 1600, kebaya were sacred clothing to be worn only by members of the Javanese monarchy. Now kebayas are very popular among Indonesian and Malaysian women.
Anne Avantie is one of the best asian fashion designer, the one who brings traditional kebaya style to modern fashion design. For some designers, Anne Avantine is a miracle. Her design make traditional and ethnic clothing become luxurious fashions.
Picture of Anne Avantie’s Kebaya During Asia Fashion Week 2004 in Kuala Lumpur:
Anne Avantie is one of the best asian fashion designer, the one who brings traditional kebaya style to modern fashion design. For some designers, Anne Avantine is a miracle. Her design make traditional and ethnic clothing become luxurious fashions.
Picture of Anne Avantie’s Kebaya During Asia Fashion Week 2004 in Kuala Lumpur:
Sederhananya Gaun Pernikahan Krisdayanti
Jakarta Semua penasaran dengan gaun pernikahan kedua Krisdayanti dan Raul Lemos. Sang perancang busana akad nikah KD, Anne Avantie pun menggambarkan gaun tersebut.
Ditemui di Roemah Penganten by Anne Avantie di Grand Indonesia, Senin (28/2/2011), Anne Avantie menggambarkan gaun akad nikah yang dipesan KD. Anne menjelaskan dirinya hanya merancang gaun akad untuk KD. Sedangkan busana Raul, ia tidak mengetahui siapa yang rancang.
Sebelum berbicara, Anne tidak ingin ditanya oleh wartawan hal lain di luar pernikahan KD dan Raul. Lagi pula KD pun tidak bercerita banyak soal pernikahannya kepada Anne, termasuk kapan dan di mana KD akan menikah.
Berikut wawancara wartawan dengan Anne:
Bagaimana konsep busana pernikahan KD?
Yang perlu saya sampaikan di sini bahwa konsep bajunya Mbak Yanti bukanlah kebaya modern. Tapi back to basic, benar-benar basic banget lah. Caranya adalah cara seorang Jawa. Untuk perhiasannya itu Ibu Tinuk Rifky. Pihak keluarga menyerahkan pada saya secara utuh untuk membuat baju pengantin Mbak Yanti yaitu baju kebaya berwarna silver. Dan tidak ada satu pun yang sifatnya atau nominalnya berlebihan. Karena kembali pada potongan Kartini dan bentuk dada adalah Kutu Baru. Dan di hari pernikahannya nanti, dari atas sampai bawah berbentuk kerudung penuh.
Soal baju keluarga kita setting sama. Mulai dari ibunya, Mbak Yuni, anak-anaknya tidak ada bedanya sama sekali. Anaknya pun seperti Aurel dan Azriel kita samakan seperti mamanya.
Berarti konsepnya sederhana sekali?
Semuanya sifatnya sederhana. Tidak ada yang berlebihan karena baik Mbak Yanti maupun Bapak Raul memimpikan pernikahan ini diharapkan agar pernikahan ini tidak menjadi pernikahan yang dibesar-besarkan pada saat profesinya.
Bagaimana awalnya Anne diminta untuk merancang busana KD?
Saya dan Mbak Yanti serta Mbak Yuni sudah berteman sejak lama. Dan pada suatu hari Mbak Yanti sendirilah yang menelepon saya. Dan tidak ada sama sekali dalam diri saya, kalau mau menikah jadi saya biasa bicara pas Mbak Yanti saya bilang, 'ono opo yanti?'
Dan dia merespon saya, dia blg 'Alhamdulillah bu akhirnya saya berniat untuk melakukan sesuatu yang menjadi harapan seluruh keluarga yaitu pernikahan'.
Fitting sudah selesai?
Berbicara fitting semuanya sudah hampir selesai. Sudah masuk dalam tahap akhir, tinggal menunggu kapan dipakainya.
Kalau bajunya untuk Mbak Yanti setelah selesai akad, Mbak Yanti akan berganti baju. Tapi semua tergantung dari Bapak Raul. Kalau dikehendaki jalan, kalau nggak itu sudah menjadi kesepakatan mereka berdua. Saya hanya membuatkan untuk akadnya saja. Resepsinya menggunakan desainer Vera Wang. Dengan gaya Eropa pastinya, saya hanya di akad saja. Keluarga hanya di akad saja. Yuni sampai pada resepsi, tapi anak-anak hanya menggunakan seperti gaun malam. Resepsinya menggunakan gaya internasional.
Apa memang KD minta berbeda antara akad dan resepsinya?
Nggak, kalau itu saya rasa tergantung kesepakatan mereka. Kalau Yanti, saya hanya membuat baju akad nikah saja. Resepsi pakai Vera Wang dengan Eropa adatnya.
Apa untuk akad Anne bekerjasama dengan perancang lainnya?
Sampai saat ini hanya saya saja. Saya hanya kebaya di akad saja. Resepsinya pakai Vera Wang. Bahannya french lace dan batik pakem, nuansa renda pakai. Motif Sidomukti. Untuk Yanti, Dari pertama Yanti sudah mengatakan 'Bun warnanya adalah silver'.
Jadi permintaan Yanti mau yang tertutup pakem. Tidak mau detail mencolok, heboh, leher tinggi. Tidak mau terkesan seperti sedang konser di atas panggung. Dia mau melihat dirinya memperindah tubuhnya dengan pemilihan yang basic.
(ebi/ebi)
Langganan:
Postingan (Atom)